Hayatul Mursyida & Rusmawati
Inferensi dari film Shinchan
Papa: shinchan kamu mau ke toilet?
Shinchan: tidak mau.
Papah: papa tidak tau ya kalau nanti kamu
mengompol?
Shinchan: selamat tidur.
Papa: eeemmm… ada ada saja. Huaaahh,,,
(menguap)
Shinchan bermimpi
Masyarakat: tolong…tolong…!!!
Shinchan: tenang… tenang, aku akan menjaga
kalian semuanya. Ayo prajurit Maniko!
Prajurit: iya prajurit Nohara ! (sambil
menembaki raksasa)
Raksasa: tidak mempan…!!!
Prajurit: oh ya, titik lemah dari jojila ini
adalah air dingin.
Shincha: iya, mana airnya ya??
Prajurit: kau pegang airnya! (sambil menunjuk
ke burungnya Shinchan)
Chinchan: haaa !!!
Mamanya datang untuk membangunnkan shinchan dan
membuka selimutnya, dan Shinchanpu ngompol hingga terkena muka mamanya.
Mama: AAaaa…!!!
Papa: haha… kalau begitu, mukamu itu kena siram
ya? Hahahah,,, memangnya mukamu ada asapnya? hahaha
Mama: hiiihhh…kenapa kau tertawa, papa
berhenti!
Papa: ya aku tau.
Mama: hiiihh… (sambil menghajar papanya).
Shinchan: aku tak bermaksud seperti itu, aku
minta maaf ya ma?
Mama: kamu juga bandel, kalau begitu cuci
sepraimu sendiri! Mama tidak mau mencucinya, awas kamu Shinchan!
Shinchan: kata bu guru Yosinaga, kalau kita
ingin meminta bantuan seseorang, kita harus menggunakan kata minta tolong.
Mama: hiiihh… tadi malam siapa yang mengompol
!!! (menjewer telinga Shinchan)
Shinchan: haduuuhhh…duuhhh… iya ma.
Shinchan pergi menjemur kasur melewati tangga,
tetapi tergelincir, saat itu bukannya Shinchan segera menjemurnya, malah
bermainan belingsiran.
Mama: heemmm Shinchan berhenti !!! kamu tidak boleh
main main lagi ya? Ayo cepat sana jemur, awas kalau tidak. Heeemm..
Shinchan: iya… (sembari narik kasurnya ke atas
loteng).
Papa: Shinchan, kamu bias tidak?
Shinchan: papa… bagaimana ini, sampai kapan aku
di sini terus?
Papa: haaah!!! Baiklah kamu jangan keman mana
ya? Tunggu saja di situ. Tunggu… tunggu.. mama… mama!!! (cemas).
Mama cepat, anakmu hampir saja terjatuh ma!!!
(mencari kasur)
Mama: ada apa? Ada apa sih pa? ahhh papa.
(merebut kasur yang di ambil papa)
Eee.. Shinchan,,, Shinchan anakku…!!!
(tersandung dan jatuh)
Papa: mama
Debug….. terdengar
suara sesuatu yang jatuh dari luar.
Papa: haaah…
Mama: haaah…
Shinchan, Shinchan anakku,,,( sambil mendatangi tumpukan kasur yang di duga
shinchan).
Shinchan… kamu telah
meninggal dunia Shinchan,,, tidak Shinchan !!!
Papa: Shinchan!
Shinchan anakku! (sambil menangis).
Mama: Shinchan
jangan tinggalkan mama Shinchan ! (sambil menangis dan memeluk gundukan kasur
itu)
Shinchan: hai… pah, mah, aku ada di sini.
Mama & Papa: Shinchan, Shinchan anakku!
Setelah dibuka gundukan kasur itu ternyata
isinya bukan Shinchan, melainkan golop milik ayahnya.
Di dalam rumah.
Mama: nah…
Shinchan…ayo minum yang banyak (sambil menuangkan air di gelas Shinchan).
Papa:
ahhh… untung saja kamu selamat
Shinchan, tadi kamu sempat membuat mamamu ketakutan, papa juga takut nak.
Mama: ihhh…
mama sayang papa.
Papa: sama
sama mah.
Mama & papa: hahahaha…
Shinchan: jangan
membuat orang tuamu cemas ya.
Kalimat yang saya tebalkan pertama adalah
penarikan simpulan dari mama dan papa Shinchan bahwa di saat mereka melihat
tumpukan kasur yang jatuh dari atas loteng itu dikira di dalam kasur tersebut
terdapat Shinchan yang ikut terjatuh bersama kasurnya, dan mereka menarik
kesimpulan bahwa Shinchan telah jatuh hingga meninggal dunia. Padahal Shinchan
masih hidup dan selamat di atas loteng.
Kemudian yang ke dua ada juga kalimat yang saya
tebalkan lagi, yaitu di saat orang tua
Shinchan dan Shincha santai di dalam rumah sambil menyuguhkan minuman untuk
Shinchan, orang tua Shinchan mengungkapkan bahwa mereka senang Shinchan selamat
atas kejadian tadi. Dan akhirnya Shinchan menarik kesimpulan bahwa kita tidak
boleh membuat orang tua kita cemas.